Oleh: Melati Lovebird
Aku bermimpi, sebagian kamarku dijadikan musalla (tempat sahalat) untuk
keluarga. Perabotan yang ada pun cukup sederhana, dengan keadaan rumah sebelum
direnovasi dahulu. Ruangan yang diberi sekat dengan lemari menjadi kamar
tidurku, sedangkan sisanya dijadikan musalla rumah (tempat shalat keluarga).
Subhanallah aku awalnya tidak menyadari, berhubung keadaan rumah dalam mimpi
ini sedang dalam perbaikan (perombakan) perabotan. Kamarku menjadi lebih kecil
dan sederhana, hanya ada lemari sebagai sekat ruangan, tidak ada pintu hanya
selembar hijab. Ketika memasuki kamar akan terlihat sebuah meja belajar di
sana. Sebelah kanan meja terdapat sebuah kursi sofa panjang. Sedangkan
disebelah kursi terdapat sebuah tempat tidur yang sederhana bersebelahan dengan
jendela…
Namun selain itu aku juga mendapatkan mimpi, ketika tengah asik di kamar
dan mondar-mandir di ruangan lain, sebut
saja -bang Arul- pujaan hati yang
selalu menghiasi pikiran dan hari-hari, menelponku saat itu. Kami terbuai dengan percakapan
sederhana. Disela percakapan kami, ia sempat mengatakan sesuatu.
“Dek, besok lebaran bilang sama ibu ya kalau abang jadi datang” katanya dengan lembut dan penuh
kecerian karena baru saja kami tertawa dalam canda disela-sela percakapan.
“Yang bener bang? Tapi nanti gak jadi lagi…hehe” sahutku karena mengira
ia bercanda.
“Enggak dek, ini bukan perihal main-main. Abang akan datang lebaran
nanti” nada bicaranya berubah serius namun masih dengan kelembutan.
Aku terdiam sejenak dan tersenyum penuh pengharapan. Subhanallah jerit
batinku.
“Iya bang. Akan adek sampaikan” sahutku dengan hamdalah yang
berulang-ulang.
Kurasakan bagaikan nyata.
Harapan dan impian yang awalnya telah sirna, kini tiba-tiba saja berubah
menjadi bahagia. Aku hanya mampu tertegun dan tak henti menyebut asma Allah
dengan penuh syukur. Hingga akhirnya aku pun terbangun... (N10/08/12 -21 Ramadhan 1433H)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar