Sastra menjadi belahan jiwa, Tulisan menjadi sebuah karya

Namaku Melati Lovebird. Kupilih nama 'Melati' karena ia Bunga yang harum, menghiasi hati, putih berseri dan melambangkan tanda suci. Tersemat di indahnya mahkota pengantin saat bahagia di hari yang dinanti-nanti. Aroma merona meneduhkan suasana. Walau tumbuh di antara belukar berduri, kecil mungil tertutup lebatnya dedaunan, namun menebarkan harum tanda cinta yang abadi di sepanjang waktu berganti. Kusandingkan namaku bersama 'Lovebird', sang burung yang tak kan terpisah tanda kesucian cinta. Tak akan pernah membagi hati, tak kan pernah mengkhianati...

Puisi Sang Kenangan

Sastra menjadi pengikat hati mengikrarkan cinta. Keindahan dalam setiap susunan kata mengandung makna yang berarti. Bisikan melodi jiwa menari bersama puisi. Menyampaikan pesan yang terukir dalam sanubari...


Sepi Berjalan Sendiri
Oleh: Melati Lovebird

Terkadang sepi berjalan sendiri
Di atas kebisuan yang kian sunyi
Terkadang hati menerkam sanubari
Saat perih merona menari-nari

Dawai mengalun membuai melodi
Bergerak riang silih berganti
Simfoni pianis berarak sembunyi
Melantunkan lagu memecah bunyi

Kuingat memori demi memori
Hati tersayat luka yang dalam
Ku terus berlari dari kenyataan ini
Namun terpuruk duka menghujam

Banda Aceh, 25 November 2012
(N-Minggu kelabu)



Siapakah Salsa?
Oleh: Melati Lovebird

Siapakah Salsa?
Beruntung ia pernah memiliki hatimu
Merangkul mimpi dan harapanmu
                             
Siapakah Salsa?
Saat kutau tak berujung bahagia
Kusadari keberuntungannya t'lah tiada

Siapakah Salsa?
Ia hanya menggores luka dan kecewa
Hingga hatimu tak lagi terbuka

Siapakah Salsa?
Akan kugantikan dirinya
Dan merajutkanmu bahagia...

Guratan tulisanku dalam keresahan
bertepatan di malam Ramadhan
Banda Aceh, 25 Juli 2012 (N-08.10 PM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar