Sastra menjadi belahan jiwa, Tulisan menjadi sebuah karya

Namaku Melati Lovebird. Kupilih nama 'Melati' karena ia Bunga yang harum, menghiasi hati, putih berseri dan melambangkan tanda suci. Tersemat di indahnya mahkota pengantin saat bahagia di hari yang dinanti-nanti. Aroma merona meneduhkan suasana. Walau tumbuh di antara belukar berduri, kecil mungil tertutup lebatnya dedaunan, namun menebarkan harum tanda cinta yang abadi di sepanjang waktu berganti. Kusandingkan namaku bersama 'Lovebird', sang burung yang tak kan terpisah tanda kesucian cinta. Tak akan pernah membagi hati, tak kan pernah mengkhianati...

Sang Kenangan (2012)

Aku berjalan menelusuri malam demi malam. Kujelajahi hari demi hari. Kulewati pagi demi pagi. Hidup semakin mendaki tinggi. Tak akan ada kata untuk berhenti. Bahkan waktu pun akan segera pergi dan tak akan mungkin kembali...

Cut Abang,
Walau mungkin kita belum bersua, kutuliskan guratan kata indah
Walau mungkin kita pernah berjumpa namun takdir belum mempersatukan kita, kurangkai tulisan bermakna
Walau mungkin kita pernah bersama namun halangan menyelimuti usaha, tetap kan kurajut alunan dalam sastra
Sampai nanti Cut Adek temukan keindahan itu dalam balutan nyata yang mensahkan asmara kita… selengkapnya>>>


Mimpiku (Bagian Dua)
Semalam aku kembali bermimpi. Mimpi tentangmu yang terlihat amat nyata dan terasa bagikan realita.  Kali ini aku merasa sangat terharu dan bahagia, walau awalnya aku rasakan duka dan luka.
Pukul 8 pagi, dalam mimpi. Aku berada di hari bahagia, di saat aku dan dirimu akan bersama selamanya dalam ikatan janji setia, pernikahan. Segala persiapan telah dirancang dengan baik, undangan para tamu, sajian aneka makanan, hiasan dan dekorasi yang indah, walau hanyalah sebuah acara yang amat sangat sederhana...selengkapnya>>>


 Mimpiku (Bagian Satu)
Aku bermimpi, sebagian kamarku dijadikan musalla (tempat sahalat) untuk keluarga. Perabotan yang ada pun cukup sederhana, dengan keadaan rumah sebelum direnovasi dahulu. Ruangan yang diberi sekat dengan lemari menjadi kamar tidurku, sedangkan sisanya dijadikan musalla rumah (tempat shalat keluarga). Subhanallah aku awalnya tidak menyadari, berhubung keadaan rumah dalam mimpi ini sedang dalam perbaikan (perombakan) perabotan. Kamarku menjadi lebih kecil dan sederhana, hanya ada lemari sebagai sekat ruangan, tidak ada pintu hanya selembar hijab. Ketika memasuki kamar akan terlihat sebuah meja belajar di sana...selengkapnya>>>   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar