Sastra menjadi belahan jiwa, Tulisan menjadi sebuah karya

Namaku Melati Lovebird. Kupilih nama 'Melati' karena ia Bunga yang harum, menghiasi hati, putih berseri dan melambangkan tanda suci. Tersemat di indahnya mahkota pengantin saat bahagia di hari yang dinanti-nanti. Aroma merona meneduhkan suasana. Walau tumbuh di antara belukar berduri, kecil mungil tertutup lebatnya dedaunan, namun menebarkan harum tanda cinta yang abadi di sepanjang waktu berganti. Kusandingkan namaku bersama 'Lovebird', sang burung yang tak kan terpisah tanda kesucian cinta. Tak akan pernah membagi hati, tak kan pernah mengkhianati...

Rabu, 28 November 2012

Untuk Pipit-Pipit Senja

Oleh: Melati Lovebird

Wahai Pipit-Pipit Senja,
Dahulu engkau begitu setia menemani
Hari demi hari berganti
Kau sabar dalam penantian yang tak pasti
Entah kapan bersambut hati
Walau aku selalu menjauh pergi

Wahai Pipit-Pipit Senja,
Terkadang ada secuil keinginan
Namun aku tak ingin memaksakan
Hingga burung-burung yang lain pun ikut berterbangan

Senin, 26 November 2012

Untukmu si Burung Merpati

Oleh: Melati Lovebird

Malam ini saat hatiku tengah resah. Kembali mengenang masa lalu yang silam. Engkau, si Burung Merpati yang tak sengaja datang, hinggap dalam sangkar. Burung yang tak sepasang, tertengger dengan pesona dan suara merdunya.

Kuingat kisah dahulu, masa-masa di sekolah kita. Aku hanyalah seorang biasa, yang tak punya rasa, hanya ada ceria. Ternyata diam-diam kau hadirkan gelora, walau tak pernah kau ungkap sebelumnya. Duhai Merpati, setelah kita terbang berjauhan, tiba-tiba saja bersua dalam badai yang tak bergelombang.

Minggu, 25 November 2012

Sang Hati

Oleh: Melati Lovebird

Hati insan,
Tak akan pernah bertepi...
Bila ia telah bertepi,
Maka hati itu telah mati...

Sang hati, 
Hendaknya menyinggahi,
Menyentuh sekeping hati lainnya
yang tengah menanti dalam ikatan janji suci

Sang hati,
Bila ia telah pergi
Tak sepenuhnya ia hilang dari sisi
Sekuntum memori
Akan tertap bersemi dalam jiwa yang sepi

Bersama hati
Berjalanlah menelusuri sanubari
Menyelami dalam makna hakiki
Hingga putihnya kian bersemi...

Banda Aceh, 26 November 2012
(N-Dalam Kerinduan Hati)

Surat Untuk Cut Abang

Oleh: Melati Lovebird

Cut Abang,
Walau mungkin kita belum bersua, kutuliskan guratan kata indah
Walau mungkin kita pernah berjumpa namun takdir belum mempersatukan kita, kurangkai tulisan bermakna
Walau mungkin kita pernah bersama namun halangan menyelimuti usaha, tetap kan kurajut alunan dalam sastra
Sampai nanti Cut Adek temukan keindahan itu dalam balutan nyata yang mensahkan asmara kita…

Cut Abang,
Hati ini resah menanti hadirmu
Hati ini gelisah memikirkan dimana dirimu
Hati ini menjadi ragu saat tak dapat memastikan keberadaanmu
Namun Cut Adek tahu,
Tak akan Cut Abang sia-siakan beragam kesempatan
Tak akan Cut Abang melalaikan penantian
Tak akan Cut Abang membiarkan angan-angan
Saat Cut Abang akan datang menjemput impian

Ketika Seseorang Mencintaimu...


Oleh: Melati Lovebird 


Ia akan merasa bahagia berada di dekatmu, walau sebenarnya ia tak punya banyak waktu untuk bertemu. Namun, senantiasa ia sempatkan sekedar untuk melihatmu.

Ia akan tersenyum lepas saat bersamamu, walau hatinya tengah berduka saat itu. Karena ia ingin melihatmu selalu tersenyum dan tak ada kegundahan yang hadir dalam hatimu.

Ia selalu ingin mengetahui setiap aktivitas dan kegiatanmu, karena ia peduli kepadamu. Dan merelakan diri dan seluruh kemampuannya ketika kamu membutuhkan uluran tanggannya untuk membantu menyelesaikan masalahmu.

Ia akan selalu mecoba menghubungimu, walau terkadang ia sadar itu dapat saja mengganggumu karena tengah sibuk dengan pekerjaan atau aktivitas keseharianmu. Namun, ia lakukan hanya karena ingin mendengar kabarmu dan keadaanmu.

Jumat, 23 November 2012

Mimpiku (Bagian Dua)

Oleh: Melati Lovebird

Semalam aku kembali bermimpi. Mimpi tentangmu yang terlihat amat nyata dan terasa bagikan realita.  Kali ini aku merasa sangat terharu dan bahagia, walau awalnya aku rasakan duka dan luka.

Pukul 8 pagi, dalam mimpi. Aku berada di hari bahagia, di saat aku dan dirimu akan bersama selamanya dalam ikatan janji setia, pernikahan. Segala persiapan telah dirancang dengan baik, undangan para tamu, sajian aneka makanan, hiasan dan dekorasi yang indah, walau hanyalah sebuah acara yang amat sangat sederhana.

Aku menanti kehadiranmu di sebuah masjid tempat akan dilangsungkan akad dan janji. Aku telah siap dengan dandanan terbaikku, mengenakan baju pengantin muslimah yang indah, polesan wajah nan cantik. Aku duduk di serambi masjid, menantimu dalam arak-arakan keluarga dan sahabat terdekat, yang akan menjadi saksi dalam akad kita berdua.

Waktu terus berlalu, ternyata tak hanya aku yang menanti di sana. Ada sepasang pegantin lainnya yang juga hendak melangsungkan pernikahan di masjid yang sama. Hanya saja acara yang mereka langsungkan sangat mewah dan meriah. Ah, bukan nilai sebuah acara yang menjadi tekad dan niat terbaik, namun segalanya kembali pada niat awal kita untuk menjalin asmara di bawah restu Ilahi dan membina cinta dalam kasih sayang Sang Khalik. Semata hanya untuk ibadah menggapai sakinah mawaddah warahmah.

Kamis, 22 November 2012

Mimpiku (Bagian Satu)

Oleh: Melati Lovebird

Aku bermimpi, sebagian kamarku dijadikan musalla (tempat sahalat) untuk keluarga. Perabotan yang ada pun cukup sederhana, dengan keadaan rumah sebelum direnovasi dahulu. Ruangan yang diberi sekat dengan lemari menjadi kamar tidurku, sedangkan sisanya dijadikan musalla rumah (tempat shalat keluarga). Subhanallah aku awalnya tidak menyadari, berhubung keadaan rumah dalam mimpi ini sedang dalam perbaikan (perombakan) perabotan. Kamarku menjadi lebih kecil dan sederhana, hanya ada lemari sebagai sekat ruangan, tidak ada pintu hanya selembar hijab. Ketika memasuki kamar akan terlihat sebuah meja belajar di sana. Sebelah kanan meja terdapat sebuah kursi sofa panjang. Sedangkan disebelah kursi terdapat sebuah tempat tidur yang sederhana bersebelahan dengan jendela…

Rabu, 21 November 2012

Namaku Melati Lovebird

Oleh: Melati Lovebird

Namaku Melati Lovebird. Kupilih nama Melati karena ia Bunga yang harum, menghiasi hati, putih berseri dan melambangkan tanda suci. Tersemat di indahnya mahkota pengantin saat bahagia di hari yang dinanti-nanti. Aroma merona meneduhkan suasana. Walau tumbuh di antara belukar berduri, kecil mungil tertutup lebatnya dedaunan, namun menebarkan harum tanda cinta yang abadi di sepanjang waktu berganti. Kusandingkan namaku bersama Lovebird, sang burung yang tak kan terpisah tanda kesucian cinta. Tak akan pernah membagi hati, tak kan pernah mengkhianati.