Sastra menjadi belahan jiwa, Tulisan menjadi sebuah karya

Namaku Melati Lovebird. Kupilih nama 'Melati' karena ia Bunga yang harum, menghiasi hati, putih berseri dan melambangkan tanda suci. Tersemat di indahnya mahkota pengantin saat bahagia di hari yang dinanti-nanti. Aroma merona meneduhkan suasana. Walau tumbuh di antara belukar berduri, kecil mungil tertutup lebatnya dedaunan, namun menebarkan harum tanda cinta yang abadi di sepanjang waktu berganti. Kusandingkan namaku bersama 'Lovebird', sang burung yang tak kan terpisah tanda kesucian cinta. Tak akan pernah membagi hati, tak kan pernah mengkhianati...

Selasa, 22 Maret 2016

Aku Sang Melati

Lantuhan hati kembali berdenting
Tidak untuk saat ini saja
Tidak hanya untuk kali ini saja

Tidak. Bukan. Dan tidak.
Ini adalah semangat yang kutunggu
Semangat yang memeluk kalbu
Semangat yang tak berbicara tapi ia mendekap begitu hangatnya...

Sastra itu tumbuh
Bagaikan sebuah kecambah yang jatuh di tanah
Ia berdiam sesaat, menunjukkan tangkainya, lalu merambat hingga tumbuh daunnya

Sastra bagiku begitu indah
Bagaikan bunga yang merekah, hadir di taman yang indah, disinari mentari pagi dan kesejukan alamnya.

Sastra untukku adalah kehidupan.
Di saat kuhirup napas dan kuhembuskan kelelahan
Ku temukan kesegaran dalam hilangnya dahaga

Sastra menjadi pelita saat gelap
Saat aku buntu dalam pikiran
Saat itu cahaya hidup dalam lembutnya malam

Aku kembali,
Sebagai sang merpati
yang terbang di pagi hari
dengan semerbak harumnya melati....

(Semangat yang telah kembali - Melati Lovebird)

Novel Sang Pujangga Pengembara

"Hai pujangga pagi,
Apa kabarmu?"

Lama tak goreskan pena hati dalam lembaran putihmu.
Banyak cerita dan kisah yang berlalu begitu saja.
Kau tau? Aku kembali menemukan sosok indah dalam benak khayalanku yang mengundang jari jemari ini kembali berdenting.

'Sang Pujangga Penggembara'
Begitulah kira-kira yang hadir dalam benakku saat ini.
Aku sebenarnya ingin tertawa, saat kutemukan kau dalam sebuah drama Korea.
Tapi, kaulah yang memberi inspirasi saat ini.
Saat cerita masa lalu, masa kini, dan masa berikutnya yang tertuang dalam cerita drama khayalan.
Akan kulukiskan menjadi cerita nyata dalam sebuah tulisan.

Ya, kau.
Kau yang di sana.
Kau yang membaca.
Kau akan tau siapa dia?
Siapa kau?

Sang Pujangga Pengembara yang misterius, sang penulis novel hanya dengan nama pena, tanpa identitas aslimu, dengan penggembaraanmu, dengan kenkonyolanmu, dengan senyum bahagiamu, ya itulah kau.

Kau yang dalam diamku ingin sepertimu.
Mungkinkah??

Saatnya akan kujalani nanti...



(Melati Lovebird - Kim Shin Hyuk - She Was Pretty)

Minggu, 27 Oktober 2013

Ketika Sendu dan Cahaya Menyapa

Oleh: Melati Lovebird

Di sini...
Bersama sepi berteman sunyi
Aku tau kau begitu sempurna di hati
Berhias cantik melindungi awan berseri

Aku,
Ya hanya aku
Yang tak tau melangkah pergi
Kau jemput bersama impian
Hias kehidupan yang tiada akhirnya
Kembali aku tertatih dan berdiri

Duhai kau cemerlang
Duka kecewa terkadang tersirat
Luka lama terkadang berkilat
Tapi itu menjadi masa kelam
Biarkan terbuang dalam jurang

Terusik kita saat sendu
Tertatih kita saat rindu
Antara hujan dan cahaya cerah
Antara mendung dan langit yang memerah

Kuulang bait demi bait
Tetap saja tak kupahami
Sampai akhir kuguratkan pena
Sampai akhir tak kutemukan makna...

(N-Oktober sendu bersama lukisan)

Rabu, 21 Agustus 2013

Puisi Kalbu

Oleh: Melati Lovebird


Ketika aku berjalan menelusuri kehidupan
Seakan sulit untuk bernafas lega
Masalah demi masalah kian berganti
Tanpa kuyakin akan dapat melangkah pasti
Menggapai apa yang selama ini kunanti

Telah jauh kumengenal dirimu
Tertatih bersama duri kehidupan
Ingin menyingkap tabir kebahagiaan
Meski rintangan makin menghadang

Desir mimpi kuhanyutkan kini
Saat aku merasakan sepi
Saat aku merasakan sendiri
Saat dirimu tak ada di sini…

Landai Hatimu

Oleh: Melati Lovebird

Ukiran puisi dijemari pagi
Melukis kertas warna pelangi
Kicau burung lentikkan hari
Bersemi bunga di taman hati

Resah kini berganti rindu
Semakin mendekap erat dalam kalbu
Bersemai nestapa begitu syahdu
Sesak batinku bercampur satu 

Rabu, 28 November 2012

Untuk Pipit-Pipit Senja

Oleh: Melati Lovebird

Wahai Pipit-Pipit Senja,
Dahulu engkau begitu setia menemani
Hari demi hari berganti
Kau sabar dalam penantian yang tak pasti
Entah kapan bersambut hati
Walau aku selalu menjauh pergi

Wahai Pipit-Pipit Senja,
Terkadang ada secuil keinginan
Namun aku tak ingin memaksakan
Hingga burung-burung yang lain pun ikut berterbangan

Senin, 26 November 2012

Untukmu si Burung Merpati

Oleh: Melati Lovebird

Malam ini saat hatiku tengah resah. Kembali mengenang masa lalu yang silam. Engkau, si Burung Merpati yang tak sengaja datang, hinggap dalam sangkar. Burung yang tak sepasang, tertengger dengan pesona dan suara merdunya.

Kuingat kisah dahulu, masa-masa di sekolah kita. Aku hanyalah seorang biasa, yang tak punya rasa, hanya ada ceria. Ternyata diam-diam kau hadirkan gelora, walau tak pernah kau ungkap sebelumnya. Duhai Merpati, setelah kita terbang berjauhan, tiba-tiba saja bersua dalam badai yang tak bergelombang.