Ukiran puisi dijemari pagi
Melukis kertas warna pelangi
Kicau burung lentikkan hari
Bersemi bunga di taman hati
Resah kini berganti rindu
Semakin mendekap erat dalam kalbu
Bersemai nestapa begitu syahdu
Sesak batinku bercampur satu
Haruskah kutepis rasa ini
Ataukah kusirami ia agar bersemi?
Asa itu kian menanti
Tapi tak jua kutemukan pasti
Rundung hati bermuara pilu
Entah resah berganti bimbang
Semakin teringat akan dirimu
Mengundang ribuan bayang-bayang
Kucoba pahami landai hatimu
Namun ia berlabuh terlalu dalam
Ingin kuraih dasarnya
Namun semakin sulit digapai
Kupahami makna bahasa dirimu
Namun sulit bagiku menerka bahasa hatimu
Hingga kini menjadi alasanku meragu
Akan kepastian dan jawaban rasamu
Bolehkah aku mempertanyakan itu?
(N-Landai Hati dalam Puisi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar