Sastra menjadi belahan jiwa, Tulisan menjadi sebuah karya

Namaku Melati Lovebird. Kupilih nama 'Melati' karena ia Bunga yang harum, menghiasi hati, putih berseri dan melambangkan tanda suci. Tersemat di indahnya mahkota pengantin saat bahagia di hari yang dinanti-nanti. Aroma merona meneduhkan suasana. Walau tumbuh di antara belukar berduri, kecil mungil tertutup lebatnya dedaunan, namun menebarkan harum tanda cinta yang abadi di sepanjang waktu berganti. Kusandingkan namaku bersama 'Lovebird', sang burung yang tak kan terpisah tanda kesucian cinta. Tak akan pernah membagi hati, tak kan pernah mengkhianati...

Minggu, 27 Oktober 2013

Ketika Sendu dan Cahaya Menyapa

Oleh: Melati Lovebird

Di sini...
Bersama sepi berteman sunyi
Aku tau kau begitu sempurna di hati
Berhias cantik melindungi awan berseri

Aku,
Ya hanya aku
Yang tak tau melangkah pergi
Kau jemput bersama impian
Hias kehidupan yang tiada akhirnya
Kembali aku tertatih dan berdiri

Duhai kau cemerlang
Duka kecewa terkadang tersirat
Luka lama terkadang berkilat
Tapi itu menjadi masa kelam
Biarkan terbuang dalam jurang

Terusik kita saat sendu
Tertatih kita saat rindu
Antara hujan dan cahaya cerah
Antara mendung dan langit yang memerah

Kuulang bait demi bait
Tetap saja tak kupahami
Sampai akhir kuguratkan pena
Sampai akhir tak kutemukan makna...

(N-Oktober sendu bersama lukisan)

Rabu, 21 Agustus 2013

Puisi Kalbu

Oleh: Melati Lovebird


Ketika aku berjalan menelusuri kehidupan
Seakan sulit untuk bernafas lega
Masalah demi masalah kian berganti
Tanpa kuyakin akan dapat melangkah pasti
Menggapai apa yang selama ini kunanti

Telah jauh kumengenal dirimu
Tertatih bersama duri kehidupan
Ingin menyingkap tabir kebahagiaan
Meski rintangan makin menghadang

Desir mimpi kuhanyutkan kini
Saat aku merasakan sepi
Saat aku merasakan sendiri
Saat dirimu tak ada di sini…

Landai Hatimu

Oleh: Melati Lovebird

Ukiran puisi dijemari pagi
Melukis kertas warna pelangi
Kicau burung lentikkan hari
Bersemi bunga di taman hati

Resah kini berganti rindu
Semakin mendekap erat dalam kalbu
Bersemai nestapa begitu syahdu
Sesak batinku bercampur satu